Perjalanan ke
Makam La Mohang Daeng Mangkona
Pada
tanggal 8 April 2017 tepatnya pada hari sabtu, kami rombongan mahasiswa beserta
dosen pembimbing Sastra Indonesia angkatan 2016 Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Mulawarman mengagendakan berkunjung ke salah satu makam tertua yang
ada di Samarinda, yaitu makam dari pendiri kota Samarinda beliau adalah La
Mohang Daeng Mangkona. Sabtu pagi kami berkumpul di Fakultas Ilmu Budaya
tepatnya pukul 08.00 kami suda janjian sudah ada di tempat berkumpul untuk
pergi bersama-sama ke lokasi kunjungan. Kesepakatan berkumpul di fakultas
adalah jam 08.00, tetapi banyak dari mahasiswa lain yang tidak konsisten akan
hal itu.
Walaupun hanya masalah sepele, tetapi akan menjadi besar jika tetap
dipelihara. Akhirnya waktu menunjukkan pukul 09.30, semua sudah berkumpul di
fakultas. Kami melakukan brifing terlebih dahulu dan berdoa agar diberi
keselamatan nantinya selama perjalanan berangkat maupun pulang setelahnya.
09.45 kami berangkat menuju lokasi makam. Letaknya cukup jauh dari fakultas
kami, kami menikmati perjalanan menuju lokasi kunjungan walaupun matahari
bersinar terang menghangatkan kulit. Pukul 10.15 kami tiba di lokasi kunjungan
yaitu makam La Mohang Daeng Mangkona.
Kami bertemu dengan juru kunci makam
tersubut, beliau bernama Pak Abdillah. Setalah itu, kami diajak masuk menuju ke
dekat makam. Kami pun duduk dan berdoa. Setelah itu, kami mendengarkan
penjelasan sejarah tentang La Mohang Daeng Mangkona ini. Jadi berdirinya kota
Samarinda ini tidak lepas dari peranan La Mohang Daeng Mangkona. Dari
penjelasan Pak Abdillah, La Mohang Daeng Mangkona ini adalah pendiri dari kota
Samarinda. Banyak ilmu dan pengetahuan yang kami dapat tentang pendiri dari
kota Samarinda. Ternyata besar peranan beliau terhadap kota Samarinda sekarang.
Banyak perubahan baik yang terjadi sekarang berkat usaha beliau mendirikan dan
menjaga kota Samarinda. Setelah kami rasa lengkap sudah penjelasan dari sejarah
La Mohang Daeng Mangkona ini, Pak Abdillah mengajak kami untuk melihat-lihat
sekitaran makam. Ternyata ditempat tersebut bukan hanya makam dari La Mohang
Daeng Mangkona saja, melainkan banyak juga makam-makam tetapi makam-makam
tersebut di berindentitas. Kami di ajak keliling melihat-lihat makam-makam yang
lain. Waktu menunjukkan pukul 11.30, matahari semakin terik. Kami rasa cukup
sudah waktu kami berkunjung. Setelah itu, kami berfoto bersama dan sekaligus
mengakhiri kunjungan kami di makam La Mohang Daeng Mangkona. Kami berpamitan
dengan sang juru kunci makam pak Abdillah dan juga berterima kasih karena telah
mengizinkan kami berkunjung ke makam La Mohang Daeng Mangkona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar